NASAB NABI MUHAMMAD S.A.W
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah memilih Ismail dari anak-anak keturunan Ibrahim. Dan memilih Kinanah dari anak- anak keturunan Ismail. Lalu Allah memilih Quraisy dari anak-anak keturunan Kinanah. Kemudian memilih Hasyim dari anak-anak keturunan Quraisy. Dan memilihku dari anak keturunan Hasyim.” (HR. Muslim dan Ibnu Majah).
Sebagai umat Nabi Muhammad kita pun selayaknya mengenal nasab beliau. Berikut ini nasab lengkap Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Beliau adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan (Ibnu Hisyam: Sirah an- Nabawiyah, 1:1) bin Ismail bin Ibrahim.
Tidak ada perselisihan di kalangan ahli sejarah bahwa Adnan adalah anak dari Nabi Ismail ‘alaihissalam . Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari kalangan Arab Adnaniyah atau al- Arab al-Musta’rabah.
PERISTIWA KELQHIRAN NABI MUHAMMAD S.A.W
Peristiwa yang luar biasa ini diartikan sebagai Irhas. Irhas adalah suatu kejadian yang sangat luar biasa bagi manusia normal dan hanya terjadi kepada seorang nabi.
Sehubungan dengan hal itu, masih banyak masyarakat muslim yang sebetulnya tidak mengetahui kejadian di balik kelahiran Beliau. Hal ini dikarenakan masih banyak lagi rahasia-rahasia yang belum terungkapkan.
Sebelum Sayyid Abdullah menikah dengan Siti Aminah, terpancarlah cahaya yang bersinar-binar dari raup wajahnya kerana di dalam sulbinya membaca Sang Cahaya yang akan menerangi semesta alam kelak sehingga disukai oleh banyak wanita termasuk dari kalangan ahlil kita, sehinggalah beliau menikah dengan Siti Aminah. Cahaya tersebut pindah kepada Siti Aminah juga, apabila benih yang menanggung cahaya tadi berpindah ke jasad isterinya yang tercinta, sehingga seorang wanita ahli kitab menemui beliau dan mengatakan “Apabila Sayyid Abdullah membawa cahaya itu, Dia sangat mengidamkan untuk menjadi isterinya.
Akan tetapi jika cahaya itu tidak ada lagi maka niat tersebut telah terkubur bagaikan hilangnya sebuah cahaya dari wajah seorang ayah dari Nabi Muhammad tersebut. Pada saat Sayyid Abdullah mengadakan perjalanan ke Syria, telah terdetik di hati sang isteri bahwa suaminya tidak pernah akan kembali lagi.
PERISTIWA SEBELUM KELAHIRAN NABI MUHAMMAD S.A.W
Pada saat umur Rasulullah saw dua bulan berada di dalam kandungan ibunya, ketika itu pula ayahnya Abdullah wafat dan dimakamkan di kota Madinah Al Munawwarah. Begitu sangat sedihnya hati Siti Aminah saat mengenang nasib anaknya yang yatim ketika masih di dalam kandungan.
Sebetulnya masih banyak keajaiban- keajaiban yang terjadi sebelum lahiranya Nabi Muhammad, diantaranya sebagai berikut:
PINTU SURGA FIRDAUS TERBUKA
Pada saat Nur Muhammad masuk ke dalam rahim Siti Aminah, Allah mengutus malaikat agar membukakan pintu syurga Firdaus dan memberi kabar kepada semua penghuni yang ada di langit dan di bumi. Tanah-tanah disekitar wilayah tersebut yang kekeringan menjadi sangat subur, pepohonan kayu yang rimbun dan berbuah amar lebat. Begitu juga hewan-hewan yang hidup di darat, di laut serta burung-burung yang berkicau tatkala sibuk membincangkannya.
Angin yang bertiup dari Utara mengkhabarkan kepada angin selatan, timur dan angina barat bahwa akan muncul seorang Penghulu tujuh petala langit dan bumi, maka sembilan bulan yang akan datang Bumi akan gempar dengan berita bahwa akan lahirnya seorang insan yang istimewa.
WAJAH SITI AMINAH BERSINAR
Semasa Rasulullah berada di kandungan Siti Aminah, beliau sama sekali tidak merasa kesusahan sebagaimana yang banyak dialami oleh ibu-ibu hamil lainnya. Kehamilannya disadari setelah mendapatkan berita dari malaikat yang mendatanginya di saat beliau tidur. Malaikat berkata bahwa beliau telah mengandung seorang Nabi dan Penghulu seluruh umat manusia. Selain itu kehamilan Siti Aminah ditandai dengan haidnya terputus dan berpindahnya cahaya daripada wajah Abdullah ke wajahnya.
PASUKAN TENTARA GAJAH MUSNAH
Pasukan tentara bergajah yang disebut di dalam al- Quran surah al-Fil yang datang menyerang kota Mekah dipimpin panglima perang yang menunggang seekor gajah besar bernama Mahmudi, di saat mereka hampir tiba ke tempat tersebut, gajah-gajah tersebut berhenti dan mundur dengan izin Allah. Namun demikian, tiba-tiba segerombolan burung Ababil datang menyerang dan memusnahkan pasukan tersebut, sebagaimana yang telah disebut di dalam al-Quran.
PARA MALAIKAT TURUN KE BUMI
Siti Aminah turut bermimpi yang sangat menakjubkan. Beliau menadahkan tangannya ke langit dan melihat para malaikat turun dari langit. Ia diumpamakan sebagai kapas putih yang melayang-layang di angkasa, kemudian para malaikat itu berdiri di hadapannya. Ia berkata “Berita bahagia kepada saudara, wahai ibu dari seorang nabi, putera saudara telah menjadi penolong dan pembebas bagi manusia. Namakan dia dengan nama Ahmad .” Semasa lahirnya Nabi Muhammad, Siti Aminah ditemani oleh Siti Asiah dan Siti Maryam.
Dalam hal ini ia termasuk salah satu isyarat bahwa kedudukan Nabi Muhammad lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan Nabi Isa dan Musa. Keadaan semacam ini telah diterangkan dalam kitab Taurat dan Injil bahwa akan datang kepada kalian seorang nabi di akhir zaman.
DUNIA DISINARI CAHAYA YANG CERAH
Semasa baginda Muhammad dilahirkan, Ibunya menyaksikan nur atau cahaya yang keluar dari tubuh Muhammad. Sehingga cahaya tersebut menyinari Istana Busra di Syria. Ia terlihat bagaikan pelangi sehingga dari jauh-jauh kota tersebut dapat dilihat. Ada juga yang menyimpulkan bahwa cahaya tersebut datang dan menerangi di seluruh dunia. Hal ini dijelaskan oleh para sumber dari Arab yang paling awal dan mengatakan bahwa cahaya tersebut terpancar dari rahim Siti Aminah ketika baginda Muhammad dilahirkan.
Cahaya yang keluar sangat terang dari rumah Siti Aminah sehingga orang Arab datang berbondong- bondong menjenguk dan melihat ke dalam rumahnya. Bahkan ada juga di antara mereka yang mencoba membuka rumah tersebut kerana rasa ingin tahu yang kuat. Banyak sekali orang yang bertanya, “Apakah cahaya yang terang tersebut berasal dari rumah seorang yang hidup sederhana dan miskin?.” Wangi-wangian yang tak terhingga laksana bunga kasturi yang merasuk hidung kepada semua yang ada di tempat itu, sehingga bangkitlah suasana damai di sanubari mereka.
KEISTIMEWAAN LAHIRNYA NABI MUHAMMAD S.A.W
Siti Aminah ketika itu melihat baginda Muhammad dalam keadaan terbaring serta kedua tangannya mengangkat ke langit seperti halnya orang yang sedang memanjatkan doa. Kemudian ibunya melihat awan yang turun dan menyelimuti dirinya kemudian beliau mendengarkan sebuah seruan “Pimpinlah dia untuk mengelilingi bumi bagian Timur dan Barat, agar mereka mengetahu bahwa dialah yang akan menghapuskan segala macam perkara syirik” . Ada riwayat menyatakan bahwa baginda Muhammad diarak ke seluruh dunia untuk dipertunjukkan kesempurnaan kepada umum. Ada riwayat lain yang menyatakan bahwa Sayyidah Maryam dan Asiah ikut serta dalam menyambut lahirnya baginda Muhammad.
Semua malaikat memandangi baginda yang tidak berkelipan mata, sehingga baginda yang masih kecil bersendawa kemudian berkata; “Alhamdulillah,” dan segenap para malaikat mengatakan “Yarhamuk ALLAH ” sambil tersenyum. Seluruh alam semesta bertumpu mata kepada baginda Muhammad lantaran terpesona akan ketampanan dan cahaya yang sangat luar biasa daripada baginda Muhammad yang masih kecil. Setiap mata yang memandanginya merasa terkagum. Ummu Aiman yang berada di tempat itu merasa sangat takjub kemudian jatuh cinta dan tidak semena-mena beliau untuk menyusukan baginda Muhammad. Ummu Aiman seolah-olah terasuk dengan kecintaan itu dan malah baginda Muhammad yang masih bayi mempersilahkan anak Ummu Aiman untuk menyusu di sebelahnya.
Setelah itu awan tersebut menghilang daripada pandangan Siti Aminah. Sebagian riwayat mengatakan bahwa baginda Muhammad dilahirkan dalam keadaan menghadap ke arah langit sambil meletakkan kedua tangannya ke tanah sebagai tanda bahwa tingginya martabatnya dari seluruh makhluk. Ada juga yang menyatakan bahwa baginda Muhammad lahir dalam keadaan mata yang bercelak dan sudah dikhitankan.
Dikatakan juga bahwa ketika malam lahirnya baginda Muhammad, semua berhala yang ada di sekitarnya banyak mengalami kerusakan dan kehancuran. Ummu Aiman pun memanggil datuknya yang bernama Abdul Mutallib yang sedang melaksanakan tawaf di Kaabah. Belum sampai tujuh putarannya, Abdul Mutallib pun kembali kemudian melihat anak tersebut yang diletakkan di bawah belanga.
Ini kerana mengikuti adatnya penduduk Arab, tidak ada seorangpun yang boleh melihat anak yang baru dilahirkan kecuali setelah dilihat oleh bapknya terlebih dahulu, sebagai orang pertama melihat kelibat tubuhnya. Oleh kerananya bayi tersebut ditutupi dahulu dari pandangan khalayak ramai. Kerana bapak baginda Muhammad sudah wafat sebelum Ia lahir, maka kakeknya yang melihatnya terlebih dahulu.
Belum sempat Abdul Mutallib mengangkat belanga tersebut, Cahaya yang kuat terpancara dari Baginda Muhammad yang masih kecil, meletuplah belanga tadi dikeranakan tidak mampu menanggung cahaya yang sangat hebat tersebut. Maka alangkah terpesonanya Abdul Mutholib melihat cucunya yang begitu luar biasa sehingga terkagum, “Ini malaikat ataukah manusia “. Maka sayanglah datuknya kepada cucunya, kemudian di bawa ke BaituLLAH untuk menyempurnakan tawafnya yang terpotong tadi.
BERKAH" SAAT LAHIRNYA NABI MUHAMMAD S.A.W
Menurut riwayat dari Abdul Muthalib, ketika saya sedang berada di Ka’bah tiba-tiba saat itu pula berhala-berhala jatuh dari tempatnya dan bersujud kepada Allah. Kemudian saya mendengar suara yang berasal dari dinding Ka’bah seraya berkata, “telah lahir nabi pilihan Alloh yang akan membinasakan kaum kafir dan mensucikanku daripadanya berhala-berhala dan akan memerintahkan untuk menyembah kepada Yang Maha Mengetahui.”
Selain dari pada itu di tempat lain juga mengalami goncangan yaitu tepatnya di mahligai Kisra yang menyebabkan mahligai tersebut roboh, begitu pula keempat belas tiang serinya runtuh. Keadaan seperti ini merupakan di antara tanda -tanda runtuhnya kerajaan tersebut.
Namun, api di negara Parsi yang tidak pernah padam hampir selama seribu tahun telah padam dengan sendirinya. Api tersebut merupakan api yang disembah oleh kaum Majusi yang dianggapnya sebagai tuhan. Peristiwa itu sangat mengejutkan masyarakat Parsi.
Dalam waktu yang sama, saat malam kelahirannya baginda, Tasik Sava yang dianggap tempat suci tenggelam ke dalam tanah seusai baginda lahir, tembakan-tembakan bintang menjadi sangat kerap sebagai tanda bahwa pengetahuan syaitan dan jin mengenai perkara-perkara ghaib sudah saatnya tamat.
Berdasarkan peristiwa berikut jelaslah kelahiran baginda Muhammad memiliki keistimewaan tersendiri. Ini kerana baginda ialah khatamun nubuwwah atau sebagai penutup segala nabi. Perkara -perkara luar biasa semacam ini telah membuktikan kepada kita akan kemuliaan baginda di sisi Allah, sekaligus sebagai bukti kerasulannya.
Selain itu bukti -bukti tersebut juga dijelaskan di dalam kitab kitab terdahulu seperti kitab Taurat, Zabur dan Injil sebagai rasul yang terakhir. Alam maya bertambah subur, bumi yang kering kontang mula dipenuhi dengan pepohonan dalam waktu satu malam.
Pohon-pohon yang tidak berbuah serentak melanjutkan dahan-dahannya dan keluarlah buah- buahan dan pohon-pohon tersebut sehingga mudah untuk dipetik. Apabila dengan tidak semena-mena berbuah dengan sangat lebat pada saat kelahiran Nabi Muhammad. Hewan ternakan yang kurus, tidak berdaging dan bersusu Semuanya berubah menjadi gemuk dan susunya keluar terus menerus tanpa putus. Inilah alam maya yang terkesan dengan keberkatan Maulidur Rasul.
Abu Lahab, Paman Nabi membebaskan hamba perempuannya Thuwaibah untuk dijadikan ibu untuk menyusui Nabi Muhammad. Sebab itulah setiap hari senin di dalam neraka Abu Lahab diringankan sedikit hukumannya karena disebabkan kegembiraannya menyambut kelahiran Nabi Muhammad saw dan diujung kuku ibu jari tangannya keluar sedikit susu yang menjadi habuannya. Membebaskan Thuwaibah untuk menjadi ibu susu Nabi.
Akhirnya datang juga wanita-wanita dari Keluarga Sa’ad yang akan menyusukan ke Mekah. Mereka memang sengaja mencari bayi yang akan mereka susukan. Akan tetapi mereka menghindari anak-anak yang yatim, karena mereka mengharapkan upah yang lebih kerana kemiskinan mereka. Sedang dari anak-anak yatim sangat sedikit sekali yang dapat mereka harapkan. Oleh karena itu di antara mereka itu tak ada yang mau mendatangi baginda Muhammad. Salah seorang dari mereka yaitu Halimah bin Abi- Dhua’ib, ternyata sama sekali tidak mendapat bayi lain sebagai gantinya.
Halimah dan suaminya datang dengan menaiki unta yang cukup kurus. Setelah mereka hendak meninggalkan Mekah, Halimah memutuskan diri untuk mengambil baginda Muhammad. Dia bercerita, bahwa sejak diambilnya anak itu ia merasa mendapat berkah. Unta kurus yang dinaikinya tadi sihat dan gemuk serta merta. Halimah dan suami yang sudah ketinggalan dari rombongan Bani Sa’ad dengan pantasnya memotong barisan rombongan tersebut dengan tunggangan mereka yang sangat sehat, gemuk dan kuat tadi.
Sejak mengasuh Insan yang Mulia tersebut, Ternak kambingnya yang berbadan kurus semuanya berubah menjadi gemuk dan susunyapun bertambah serta merta. Tuhan telah memberkati semua yang ada padanya.
Selama dua tahun Muhammad tinggal di sahara kemudian disusukan oleh Halimah dan diasuh oleh Syaima’ atau puterinya. Udara sahara dan kehidupan pedalaman yang kasar menyebabkannya pertumbuhannya cepat menjadi besar dan menambah keindahan bentuk dan pertumbuhan badannya.
0 Comments:
Posting Komentar