Jangan lupa bagikan jika bermanfaat

Minggu, 24 Maret 2024

CARA DAN LANGKAH DALAM MEMBUAT POT ECOBRICK DARI BOTOL BEKAS

Ecobrick berasal dari kata “ecology” yang dalam Bahasa Indonesia disebut “ekologi”. Sementara kata “brick” merupakan Bahasa Inggris dari “bata”. Jika disimpulkan, ecobrick merupakan bata ramah lingkungan. Ecobrick dianggap sebagai salah satu cara pemanfaatan limbah plastik yang mudah dan efisien. Anda bisa menciptakan susunan bata yang terlihat indah dari sampah plastik dengan metode ecobrick ini.

Yuk, ikut melakukan pemanfaatan limbah plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna melalui metode ecobrick. 

Copyright: UPTD SDN KAMPAK 5

DOWNLOAD BUKU PANDUAN  (DOWNLOAD

Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat ecobrick dari plastik bekas:

1. Pilah dan Bersihkan Sampah Plastik

Bahan utama yang harus tersedia dalam membuat ecobrick adalah sampah plastik. Jenis sampah plastik yang dimaksud di sini bisa bermacam-macam, mulai dari kemasan deterjen, kemasan minuman, kantong plastik sekali pakai (kresek), sampai dengan bungkus makanan.

Setelah semua sampah plastik terkumpul, cuci bersih semuanya dengan menggunakan sabun – bisa deterjen atau sabun pencuci piring. Setelah itu,Ecobrick sebagai pot bunga adalah contoh nyata bagaimana inovasi dapat mengubah sesuatu yang awalnya dianggap sebagai limbah menjadi objek yang bermanfaat dan estetis. Penggunaan ecobrick sebagai pot bunga tidak hanya mendukung upaya daur ulang plastik, tetapi juga mengajak kita semua untuk udah dicuci ini di bawah sinar matahari sampai kering.

2. Sediakan Botol Bekas Air Mineral dalam Jumlah Banyak

Selain sampah plastik, Anda juga harus menyiapkan botol bekas air mineral ukuran 600ml. Botol-botol ini nantinya akan menjadi “bata” dalam membuat ecobrick. Usahakan untuk mengumpulkan botol-botol bekas air mineral ini sebanyak mungkin.

Botol tersebut tidak perlu dicuci jika sudah dalam keadaan bersih. Namun, bagian dalam botol harus kering sebelum diisi dengan sampah plastik.

3. Gunakan Tongkat untuk Memasukkan Plastik

Sebelum mulai memasukkan sampah plastik ke dalam botol, sediakan dulu tongkat yang panjangnya dua kali lipat panjang botol air mineral. Tongkat ini nantinya dipakai untuk mengemas sampah-sampah plastik agar muat dimasukkan ke dalam botol.

4. Masukkan Sampah Plastik ke dalam Botol

Setelah semua bahan yang Anda butuhkan tersedia, kini saatnya memasukkan sampah-sampah plastik yang sudah dibersihkan tadi ke dalam botol bekas air mineral. Agar menghasilkan ecobrick yang cantik, masukkan plastik secara random agar tampak berwarna-warni. Isi botol dengan sampah plastik sampai semua bagian botol terisi penuh.

5. Padatkan Sampah Plastik

Ketika botol-botol bekas air mineral sudah terisi dengan sampah plastik, ambil tongkat yang tadi sudah disediakan untuk mendorong semua sampah plastik agar padat di dalam botol. Jika masih tersisa rongga udara di dalam botol, isi kembali dengan sampah plastik sampai tidak ada rongga udara yang tersisa. Dorong kembali semua sampah plastik menggunakan tongkat.

6. Timbang Setiap Ecobrick

Dalam membuat ecobrick kita tidak bisa asal-asalan memasukkan sampah plastik ke dalam botol bekas air mineral. Agar bisa menjadi “bata” yang nantinya disusun secara rapi, Anda wajib menimbang setiap botol yang sudah diisi sampah plastik. Standar ecobrick adalah 200 gram per botol air mineral berukuran 600ml. Kalau jumlahnya terlalu banyak, sisihkan sedikit sampah plastik di dalamnya. Sementara jika beratnya kurang dari 200 gram, isi kembali botol dengan sampah plastik.

7. Simpan Ecobrick di Tempat yang Teduh

Sebelum semua ecobrick yang Anda buat terkumpul, simpan ecobrick yang sudah jadi di tempat yang teduh. Hindari paparan sinar matahari langsung agar botol-botol plastik ecobrick ini tidak menyusut.

8. Susun Semua Ecobrick

Apabila semua ecobrick sudah selesai dibuat, saatnya menyusun ecobrick ini menjadi sebuah benda beripa pot bunga atau bangunan. Ecobrick bisa dipakai untuk membuat dinding (non-permanen), replika benda (gapura, pohon, dll), dan pagar mini.

Langkah-langkah membuat ecobrick ini bisa langsung Anda praktekkan sendiri di rumah. Kami juga mengajak Anda untuk memulai inisiatif  Yuk Mulai Bijak Plastik untuk mengurangi jumlah sampah plastik yang berisiko mencemari lingkungan. Pemanfaatan limbah plastik sebagai ecobrick ini bisa menjadi salah satu langkah untuk turut memulai inisiatif Bijak Plastik.


Penggunaan Ecobrick sebagai Pot Bunga

Ecobrick, yang awalnya merupakan konsep mengisi botol plastik dengan limbah plastik padat, memiliki tujuan untuk mengurangi dampak negatif sampah plastik terhadap lingkungan. Namun, seiring berjalannya waktu, ide kreatif muncul untuk mengubah ecobrick menjadi objek yang lebih estetis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu aplikasi baru dari ecobrick adalah sebagai pot bunga. Proses pembuatan pot bunga ini melibatkan mengisi botol plastik dengan lapisan tanah, pupuk, dan tanaman hias. Dengan demikian, setiap ecobrick yang digunakan sebagai pot bunga tidak hanya menjadi wadah bagi tanaman, tetapi juga membantu dalam upaya daur ulang limbah plastik.


Keindahan dan Kreativitas

Keindahan dari pot bunga ecobrick terletak pada variasi desain yang dapat diciptakan. Masyarakat kreatif dapat menghias permukaan botol plastik dengan berbagai macam warna, pola, dan bahkan seni lukis. Hal ini tidak hanya menciptakan pot bunga yang unik dan estetis, tetapi juga mengurangi kebutuhan akan pot bunga konvensional yang terbuat dari bahan-bahan non-ramah lingkungan.

Selain itu, pot bunga ecobrick juga dapat ditempatkan di berbagai tempat, mulai dari halaman rumah, taman kota, hingga area perkantoran. Hal ini memberikan sentuhan hijau yang menyegarkan dan memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan sekitar.


Dukungan Komunitas dan Edukasi Lingkungan

Penggunaan ecobrick sebagai pot bunga tidak hanya sekadar sebuah tren, tetapi juga membawa dampak sosial yang positif. Banyak komunitas lokal maupun sekolah-sekolah yang mulai mendorong penggunaan ecobrick sebagai pot bunga dalam upaya edukasi lingkungan. Hal ini tidak hanya mengajarkan nilai-nilai penting tentang pengelolaan limbah plastik, tetapi juga mengajak generasi muda untuk berperan aktif dalam menjaga keindahan alam


Kesimpulan

Ecobrick sebagai pot bunga adalah contoh nyata bagaimana inovasi dapat mengubah sesuatu yang awalnya dianggap sebagai limbah menjadi objek yang bermanfaat dan estetis. Penggunaan ecobrick sebagai pot bunga tidak hanya mendukung upaya daur ulang plastik, tetapi juga mengajak kita semua untuk berpikir kreatif dalam mengatasi masalah lingkungan. Dengan sentuhan keindahan dan pendidikan lingkungan yang dihasilkan, pot bunga ecobrick memberikan kontribusi positif bagi alam dan masyarakat.

Share:

Rabu, 06 Maret 2024

DOWNLOAD MODUL AJAR /RPP+ KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA

Modul Ajar adalah salah satu jenis perangkat ajar dalam Kurikulum Merdeka yang dirancang secara lengkap dan sistematis sebagai panduan dan pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Perangkat ajar ini merupakan bentuk penerapan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran (CP) dan dilengkapi dengan langkah-langkah pembelajaran, rencana asesmen, hingga sarana yang dibutuhkan agar dapat menjalani pembelajaran yang lebih terorganisir. 

Mengingat pentingnya peranan Modul Ajar ini, maka harus disusun secara lengkap dan sistematis. Lengkap artinya sebuah modul ajar harus memuat semua komponen yang telah ditentukan, sedangkan sistematis berarti modul ajar harus disusun secara urut mulai dari pembukaan, isi materi, dan penutup sehingga memudahkan siswa belajar sekaligus memudahkan guru dalam menyampaikan materi. 

Modul Ajar yang tidak lengkap dan tidak sistematis akan menyebabkan guru kesulitan dalam meningkatkan efektivitas mengajar. Dampak ini juga dapat diterima siswa karena materi yang disampaikan guru tidak sistematis sehingga siswa pun kebingungan dalam memahami materi. 

Selain itu, Modul Ajar juga disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan siswa, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang. 

Komponen Modul Ajar

Pada saat menyusun Modul Ajar, guru harus memperhatikan komponen-komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunannya. Setiap komponen dalam Modul Ajar dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan pembelajaran. 

Selain itu, dalam penyusunan komponen Modul Ajar ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan guru dan mata pelajaran. 

Secara umum, modul ajar terdiri dari komponen sebagai berikut:

1. Informasi Umum

Dalam bagian informasi umum terdapat komponen:

  • Judul Modul Ajar
  • Pemilihan satuan dan jenjang pendidikan
  • Pemilihan Fase dan kelas
  • Pemilihan mata pelajaran
  • Deskripsi umum modul ajar
  • Identitas penulis modul

2. Capaian dan Tujuan Pembelajaran

Adapun komponen yang terdapat pada bagian capaian dan tujuan pembelajaran adalah:

  • Capaian Pembelajaran
  • Tujuan Pembelajaran dari keseluruhan Modul Ajar
  • Alur Tujuan Pembelajaran
  • Dimensi Profil Pelajar Pancasila

3. Detail Rancangan Penggunaan

Bagian detail rancangan penggunaan dalam Modul Ajar terdiri dari komponen:

  • Total alokasi Jam Pembelajaran (JP) dan jumlah pertemuan
  • Penentuan model belajar (daring, luring, campuran) Sarana Prasarana
  • Prasyarat Kompetensi

4. Detail Pertemuan

Pada bagian detail pertemuan, ada tiga komponen penting yang harus dimuat di dalamnya, yaitu:

Alokasi Jam Pembelajaran (JP) per pertemuan

Rincian Kegiatan Pembelajaran, yang disarankan terdiri dari:

  • Tujuan Pembelajaran, 
  • Indikator Keberhasilan, 
  • Pertanyaan Pemantik, 
  • Daftar perlengkapan ajar, 
  • Daftar lampiran materi pendukung, Langkah pembelajaran, Rencana asesmen, 
  • Rencana diferensiasi, 

Lampiran  atau Materi Pendukung dapat terdiri dari:

  • Referensi materi / media pembelajaran
  • Lembar kerja / Latihan / Asesmen
  • Instrumen Refleksi.

Kriteria Modul Ajar

Selain komponen, guru juga perlu memperhatikan kriteria yang harus dimiliki oleh sebuah Modul Ajar, yaitu:

1. Esensial

Modul ajar bersifat esensial artinya pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran bisa  diambil dari pengalaman belajar dan lintas disiplin.

2. Menarik, Bermakna, dan Menantang

Artinya, Modul Ajar dapat menumbuhkan minat belajar siswa serta melibatkan mereka secara aktif dalam proses belajar.  

Selain itu, Modul Ajar juga harus berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya sehingga tidak terlalu kompleks, tetapi juga tidak terlalu mudah untuk tahapan usia siswa sehingga siswa dapat mencapai Capaian Pembelajaran dengan baik. 

3. Relevan dan Kontekstual

Kriteria Modul Ajar berikutnya adalah relevan dan kontekstual. Ini artinya, Modul Ajar dapat terhubung dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh siswa sebelumnya, serta sesuai dengan konteks di waktu dan tempat siswa berada.

4. Berkesinambungan

Berkesinambungan berarti adanya hubungan atau keterkaitan alur kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan fase belajar siswa.

5. Penyajian

Dalam penulisan modul ajar, guru sebaiknya menggunakan bahasa dan visual yang sederhana, mudah dipahami, dan disajikan secara menarik. 

6. Kelengkapan

Kelengkapan berarti Modul Ajar memuat seluruh komponen yang dibutuhkan, mulai dari informasi umum, capaian dan tujuan pembelajaran, detail rancangan penggunaan, hingga detail pertemuan. 

Prinsip Dasar Penyusunan Modul Ajar

Sebelum membahas cara menyusun Modul Ajar, ada beberapa prinsip dasar penyusunan Modul Ajar yang perlu Bapak/Ibu guru perhatikan. Berikut prinsip-prinsip dasarnya yang dilansir dari laman PPG SIMPKB. 

  • Karakteristik, kompetensi dan minat peserta didik di setiap fase. 
  • Perbedaan tingkat pemahaman, dan variasi jarak (gap) antar tingkat kompetensi yang bisa terjadi di setiap fase. 
  • Melihat dari sudut pandang pelajar, bahwa setiap peserta didik itu unik.
  • Bahwa belajar harus berimbang antara intelektual, sosial, dan personal dan semua hal tersebut adalah penting dan saling berhubungan.
  • Tingkat kematangan setiap peserta didik tergantung dari tahap perkembangan yang dilalui oleh seorang peserta didik dan merupakan dampak dari pengalaman sebelumnya.

Cara Menyusun Modul Ajar

Setelah memahami setiap komponen, kriteria, dan prinsip penyusunan Modul Ajar, sekarang Bapak/Ibu guru sudah bisa menyusun modul Ajar. Berikut langkah-langkah penyusunannya. 

  • Menganalisis kondisi dan kebutuhan guru dan siswa berdasarkan latar belakang, serta sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah, sekaligus kemampuan dan kreativitas yang dimiliki oleh guru.
  • Mengidentifikasi dan menentukan dimensi Profil Pelajar Pancasila. Pada langkah ini, guru dapat memilih beberapa dimensi Profil Pelajar Pancasila yang paling memungkinkan untuk dikembangkan dalam pembelajaran. Misalnya, untuk materi Pancasila pada mapel PPKn, dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dipilih adalah berkebinekaan global dan bernalar kritis.
  • Menentukan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang akan dikembangkan menjadi Modul Ajar.
  • Menyusun Modul Ajar berdasarkan komponen yang tersedia. Pada langkah ini, guru juga bisa menambahkan komponen lain yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. 
  • Setelah Modul Ajar selesai disusun, guru dapat langsung menggunakannya dalam kegiatan pembelajaran. 
  • Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, guru dapat melakukan evaluasi mengenai efektivitas Modul Ajar dalam kegiatan pembelajaran sekaligus menentukan tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya.

Silahkan unduh Modul Ajar / RPP+ KELAS 5 Pada link di bawah ini, lalu sesuaikan dengan Kearifan lokal masing-masing : 


SEMESTER 1

  • Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 5 (DOWNLOAD)  
  • Modul Ajar IPAS Kelas 5 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar PPKn Kelas 5 (DOWNLOAD)  
  • Modul Ajar Matematika Kelas 5 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar PAIBP Kelas 5 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar PJOK Kelas 5 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Seni Musik Kelas 5 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Seni Rupa Kelas 5 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Seni Tari Kelas 5 (DOWNLOAD
  • Buku Ajar Seni Teater Kelas 5 (DOWNLOAD)


SEMESTER 2

  • Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 5 (DOWNLOAD)  
  • Modul Ajar IPAS Kelas 5 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar PPKn Kelas 5 (DOWNLOAD)  
  • Modul Ajar Matematika Kelas 5 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar PAIBP Kelas 5 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar PJOK Kelas 5 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 (DOWNLOAD
  • Buku Ajar Seni Musik Kelas 5 (DOWNLOAD
  • Buku Ajar Seni Rupa Kelas 5 (DOWNLOAD
  • Buku Ajar Seni Tari Kelas 5 (DOWNLOAD
  • Buku Ajar Seni Teater Kelas 5 (DOWNLOAD)


DOWNLOAD JUGA PERANGKAT PEMBELAJARAN KELAS LAINNYA

Silahkan unduh Perangkat Pembelajaran Pada link di atas, lalu sesuaikan dengan Kearifan lokal masing-masing. 
Share:

DOWNLOAD MODUL AJAR/RPP+ KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA

 Modul Ajar adalah salah satu jenis perangkat ajar dalam Kurikulum Merdeka yang dirancang secara lengkap dan sistematis sebagai panduan dan pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Perangkat ajar ini merupakan bentuk penerapan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran (CP) dan dilengkapi dengan langkah-langkah pembelajaran, rencana asesmen, hingga sarana yang dibutuhkan agar dapat menjalani pembelajaran yang lebih terorganisir. 

Mengingat pentingnya peranan Modul Ajar ini, maka harus disusun secara lengkap dan sistematis. Lengkap artinya sebuah modul ajar harus memuat semua komponen yang telah ditentukan, sedangkan sistematis berarti modul ajar harus disusun secara urut mulai dari pembukaan, isi materi, dan penutup sehingga memudahkan siswa belajar sekaligus memudahkan guru dalam menyampaikan materi. 

Modul Ajar yang tidak lengkap dan tidak sistematis akan menyebabkan guru kesulitan dalam meningkatkan efektivitas mengajar. Dampak ini juga dapat diterima siswa karena materi yang disampaikan guru tidak sistematis sehingga siswa pun kebingungan dalam memahami materi. 

Selain itu, Modul Ajar juga disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan siswa, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang. 

Komponen Modul Ajar

Pada saat menyusun Modul Ajar, guru harus memperhatikan komponen-komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunannya. Setiap komponen dalam Modul Ajar dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan pembelajaran. 

Selain itu, dalam penyusunan komponen Modul Ajar ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan guru dan mata pelajaran. 

Secara umum, modul ajar terdiri dari komponen sebagai berikut:

1. Informasi Umum

Dalam bagian informasi umum terdapat komponen:

  • Judul Modul Ajar
  • Pemilihan satuan dan jenjang pendidikan
  • Pemilihan Fase dan kelas
  • Pemilihan mata pelajaran
  • Deskripsi umum modul ajar
  • Identitas penulis modul

2. Capaian dan Tujuan Pembelajaran

Adapun komponen yang terdapat pada bagian capaian dan tujuan pembelajaran adalah:

  • Capaian Pembelajaran
  • Tujuan Pembelajaran dari keseluruhan Modul Ajar
  • Alur Tujuan Pembelajaran
  • Dimensi Profil Pelajar Pancasila

3. Detail Rancangan Penggunaan

Bagian detail rancangan penggunaan dalam Modul Ajar terdiri dari komponen:

  • Total alokasi Jam Pembelajaran (JP) dan jumlah pertemuan
  • Penentuan model belajar (daring, luring, campuran) Sarana Prasarana
  • Prasyarat Kompetensi

4. Detail Pertemuan

Pada bagian detail pertemuan, ada tiga komponen penting yang harus dimuat di dalamnya, yaitu:

Alokasi Jam Pembelajaran (JP) per pertemuan

Rincian Kegiatan Pembelajaran, yang disarankan terdiri dari:

  • Tujuan Pembelajaran, 
  • Indikator Keberhasilan, 
  • Pertanyaan Pemantik, 
  • Daftar perlengkapan ajar, 
  • Daftar lampiran materi pendukung, Langkah pembelajaran, Rencana asesmen, 
  • Rencana diferensiasi, 

Lampiran  atau Materi Pendukung dapat terdiri dari:

  • Referensi materi / media pembelajaran
  • Lembar kerja / Latihan / Asesmen
  • Instrumen Refleksi.

Kriteria Modul Ajar

Selain komponen, guru juga perlu memperhatikan kriteria yang harus dimiliki oleh sebuah Modul Ajar, yaitu:

1. Esensial

Modul ajar bersifat esensial artinya pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran bisa  diambil dari pengalaman belajar dan lintas disiplin.

2. Menarik, Bermakna, dan Menantang

Artinya, Modul Ajar dapat menumbuhkan minat belajar siswa serta melibatkan mereka secara aktif dalam proses belajar.  

Selain itu, Modul Ajar juga harus berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya sehingga tidak terlalu kompleks, tetapi juga tidak terlalu mudah untuk tahapan usia siswa sehingga siswa dapat mencapai Capaian Pembelajaran dengan baik. 

3. Relevan dan Kontekstual

Kriteria Modul Ajar berikutnya adalah relevan dan kontekstual. Ini artinya, Modul Ajar dapat terhubung dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh siswa sebelumnya, serta sesuai dengan konteks di waktu dan tempat siswa berada.

4. Berkesinambungan

Berkesinambungan berarti adanya hubungan atau keterkaitan alur kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan fase belajar siswa.

5. Penyajian

Dalam penulisan modul ajar, guru sebaiknya menggunakan bahasa dan visual yang sederhana, mudah dipahami, dan disajikan secara menarik. 

6. Kelengkapan

Kelengkapan berarti Modul Ajar memuat seluruh komponen yang dibutuhkan, mulai dari informasi umum, capaian dan tujuan pembelajaran, detail rancangan penggunaan, hingga detail pertemuan. 

Prinsip Dasar Penyusunan Modul Ajar

Sebelum membahas cara menyusun Modul Ajar, ada beberapa prinsip dasar penyusunan Modul Ajar yang perlu Bapak/Ibu guru perhatikan. Berikut prinsip-prinsip dasarnya yang dilansir dari laman PPG SIMPKB. 

  • Karakteristik, kompetensi dan minat peserta didik di setiap fase. 
  • Perbedaan tingkat pemahaman, dan variasi jarak (gap) antar tingkat kompetensi yang bisa terjadi di setiap fase. 
  • Melihat dari sudut pandang pelajar, bahwa setiap peserta didik itu unik.
  • Bahwa belajar harus berimbang antara intelektual, sosial, dan personal dan semua hal tersebut adalah penting dan saling berhubungan.
  • Tingkat kematangan setiap peserta didik tergantung dari tahap perkembangan yang dilalui oleh seorang peserta didik dan merupakan dampak dari pengalaman sebelumnya.

Cara Menyusun Modul Ajar

Setelah memahami setiap komponen, kriteria, dan prinsip penyusunan Modul Ajar, sekarang Bapak/Ibu guru sudah bisa menyusun modul Ajar. Berikut langkah-langkah penyusunannya. 

  • Menganalisis kondisi dan kebutuhan guru dan siswa berdasarkan latar belakang, serta sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah, sekaligus kemampuan dan kreativitas yang dimiliki oleh guru.
  • Mengidentifikasi dan menentukan dimensi Profil Pelajar Pancasila. Pada langkah ini, guru dapat memilih beberapa dimensi Profil Pelajar Pancasila yang paling memungkinkan untuk dikembangkan dalam pembelajaran. Misalnya, untuk materi Pancasila pada mapel PPKn, dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dipilih adalah berkebinekaan global dan bernalar kritis.
  • Menentukan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang akan dikembangkan menjadi Modul Ajar.
  • Menyusun Modul Ajar berdasarkan komponen yang tersedia. Pada langkah ini, guru juga bisa menambahkan komponen lain yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. 
  • Setelah Modul Ajar selesai disusun, guru dapat langsung menggunakannya dalam kegiatan pembelajaran. 
  • Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, guru dapat melakukan evaluasi mengenai efektivitas Modul Ajar dalam kegiatan pembelajaran sekaligus menentukan tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya.

Silahkan unduh Modul Ajar / RPP+ KELAS 4 Pada link di bawah ini, lalu sesuaikan dengan Kearifan lokal masing-masing : 

SEMESTER 1

  • Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 (DOWNLOAD)  
  • Modul Ajar IPAS Kelas 4 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar PPKn Kelas 4 (DOWNLOAD)  
  • Modul Ajar Matematika Kelas 4 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar PAIBP Kelas 4 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar PJOK Kelas 4 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 4 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Seni Musik Kelas 4 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Seni Rupa Kelas 4 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Seni Tari Kelas 4 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Seni Teater Kelas 4 (DOWNLOAD)

SEMESTER 2
  • Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 (DOWNLOAD)  
  • Modul Ajar IPAS Kelas 4 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar PPKn Kelas 4 (DOWNLOAD)  
  • Modul Ajar Matematika Kelas 4 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar PAIBP Kelas 4 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar PJOK Kelas 4 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 4 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Seni Musik Kelas 4 (PROSES) 
  • Modul Ajar Seni Rupa Kelas 4 (PROSES) 
  • Modul Ajar Seni Tari Kelas 4 (PROSES) 
  • Modul Ajar Seni Teater Kelas 4 (PROSES)


DOWNLOAD JUGA PERANGKAT PEMBELAJARAN KELAS LAINNYA

Silahkan unduh Perangkat Pembelajaran Pada link di atas, lalu sesuaikan dengan Kearifan lokal masing-masing. 
Share:

DOWNLOAD MODUL AJAR/RPP+ KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA

 Modul Ajar adalah salah satu jenis perangkat ajar dalam Kurikulum Merdeka yang dirancang secara lengkap dan sistematis sebagai panduan dan pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Perangkat ajar ini merupakan bentuk penerapan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran (CP) dan dilengkapi dengan langkah-langkah pembelajaran, rencana asesmen, hingga sarana yang dibutuhkan agar dapat menjalani pembelajaran yang lebih terorganisir. 

Mengingat pentingnya peranan Modul Ajar ini, maka harus disusun secara lengkap dan sistematis. Lengkap artinya sebuah modul ajar harus memuat semua komponen yang telah ditentukan, sedangkan sistematis berarti modul ajar harus disusun secara urut mulai dari pembukaan, isi materi, dan penutup sehingga memudahkan siswa belajar sekaligus memudahkan guru dalam menyampaikan materi. 

Modul Ajar yang tidak lengkap dan tidak sistematis akan menyebabkan guru kesulitan dalam meningkatkan efektivitas mengajar. Dampak ini juga dapat diterima siswa karena materi yang disampaikan guru tidak sistematis sehingga siswa pun kebingungan dalam memahami materi. 

Selain itu, Modul Ajar juga disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan siswa, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang. 

Komponen Modul Ajar

Pada saat menyusun Modul Ajar, guru harus memperhatikan komponen-komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunannya. Setiap komponen dalam Modul Ajar dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan pembelajaran. 

Selain itu, dalam penyusunan komponen Modul Ajar ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan guru dan mata pelajaran. 

Secara umum, modul ajar terdiri dari komponen sebagai berikut:

1. Informasi Umum

Dalam bagian informasi umum terdapat komponen:

  • Judul Modul Ajar
  • Pemilihan satuan dan jenjang pendidikan
  • Pemilihan Fase dan kelas
  • Pemilihan mata pelajaran
  • Deskripsi umum modul ajar
  • Identitas penulis modul

2. Capaian dan Tujuan Pembelajaran

Adapun komponen yang terdapat pada bagian capaian dan tujuan pembelajaran adalah:

  • Capaian Pembelajaran
  • Tujuan Pembelajaran dari keseluruhan Modul Ajar
  • Alur Tujuan Pembelajaran
  • Dimensi Profil Pelajar Pancasila

3. Detail Rancangan Penggunaan

Bagian detail rancangan penggunaan dalam Modul Ajar terdiri dari komponen:

  • Total alokasi Jam Pembelajaran (JP) dan jumlah pertemuan
  • Penentuan model belajar (daring, luring, campuran) Sarana Prasarana
  • Prasyarat Kompetensi

4. Detail Pertemuan

Pada bagian detail pertemuan, ada tiga komponen penting yang harus dimuat di dalamnya, yaitu:

Alokasi Jam Pembelajaran (JP) per pertemuan

Rincian Kegiatan Pembelajaran, yang disarankan terdiri dari:

  • Tujuan Pembelajaran, 
  • Indikator Keberhasilan, 
  • Pertanyaan Pemantik, 
  • Daftar perlengkapan ajar, 
  • Daftar lampiran materi pendukung, 
  • Langkah pembelajaran, 
  • Rencana asesmen, 
  • Rencana diferensiasi, 

Lampiran  atau Materi Pendukung dapat terdiri dari:

  • Referensi materi / media pembelajaran
  • Lembar kerja / Latihan / Asesmen
  • Instrumen Refleksi.

Kriteria Modul Ajar

Selain komponen, guru juga perlu memperhatikan kriteria yang harus dimiliki oleh sebuah Modul Ajar, yaitu:

1. Esensial

Modul ajar bersifat esensial artinya pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran bisa  diambil dari pengalaman belajar dan lintas disiplin.

2. Menarik, Bermakna, dan Menantang

Artinya, Modul Ajar dapat menumbuhkan minat belajar siswa serta melibatkan mereka secara aktif dalam proses belajar.  

Selain itu, Modul Ajar juga harus berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya sehingga tidak terlalu kompleks, tetapi juga tidak terlalu mudah untuk tahapan usia siswa sehingga siswa dapat mencapai Capaian Pembelajaran dengan baik. 

3. Relevan dan Kontekstual

Kriteria Modul Ajar berikutnya adalah relevan dan kontekstual. Ini artinya, Modul Ajar dapat terhubung dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh siswa sebelumnya, serta sesuai dengan konteks di waktu dan tempat siswa berada.

4. Berkesinambungan

Berkesinambungan berarti adanya hubungan atau keterkaitan alur kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan fase belajar siswa.

5. Penyajian

Dalam penulisan modul ajar, guru sebaiknya menggunakan bahasa dan visual yang sederhana, mudah dipahami, dan disajikan secara menarik. 

6. Kelengkapan

Kelengkapan berarti Modul Ajar memuat seluruh komponen yang dibutuhkan, mulai dari informasi umum, capaian dan tujuan pembelajaran, detail rancangan penggunaan, hingga detail pertemuan. 

Prinsip Dasar Penyusunan Modul Ajar

Sebelum membahas cara menyusun Modul Ajar, ada beberapa prinsip dasar penyusunan Modul Ajar yang perlu Bapak/Ibu guru perhatikan. Berikut prinsip-prinsip dasarnya yang dilansir dari laman PPG SIMPKB. 

  • Karakteristik, kompetensi dan minat peserta didik di setiap fase. 
  • Perbedaan tingkat pemahaman, dan variasi jarak (gap) antar tingkat kompetensi yang bisa terjadi di setiap fase. 
  • Melihat dari sudut pandang pelajar, bahwa setiap peserta didik itu unik.
  • Bahwa belajar harus berimbang antara intelektual, sosial, dan personal dan semua hal tersebut adalah penting dan saling berhubungan.
  • Tingkat kematangan setiap peserta didik tergantung dari tahap perkembangan yang dilalui oleh seorang peserta didik dan merupakan dampak dari pengalaman sebelumnya.

Cara Menyusun Modul Ajar

Setelah memahami setiap komponen, kriteria, dan prinsip penyusunan Modul Ajar, sekarang Bapak/Ibu guru sudah bisa menyusun modul Ajar. Berikut langkah-langkah penyusunannya. 

Menganalisis kondisi dan kebutuhan guru dan siswa berdasarkan latar belakang, serta sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah, sekaligus kemampuan dan kreativitas yang dimiliki oleh guru.

Mengidentifikasi dan menentukan dimensi Profil Pelajar Pancasila. Pada langkah ini, guru dapat memilih beberapa dimensi Profil Pelajar Pancasila yang paling memungkinkan untuk dikembangkan dalam pembelajaran. Misalnya, untuk materi Pancasila pada mapel PPKn, dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dipilih adalah berkebinekaan global dan bernalar kritis.

Menentukan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang akan dikembangkan menjadi Modul Ajar.

Menyusun Modul Ajar berdasarkan komponen yang tersedia. Pada langkah ini, guru juga bisa menambahkan komponen lain yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. 

Setelah Modul Ajar selesai disusun, guru dapat langsung menggunakannya dalam kegiatan pembelajaran. 

Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, guru dapat melakukan evaluasi mengenai efektivitas Modul Ajar dalam kegiatan pembelajaran sekaligus menentukan tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya.

Silahkan unduh Modul Ajar / RPP+ KELAS 2 REVISI 2021 Pada link di bawah ini, lalu sesuaikan dengan Kearifan lokal masing-masing : 

Silahkan unduh Modul Ajar / RPP+ Pada link di bawah ini, lalu sesuaikan dengan Kearifan lokal masing-masing : 


SEMESTER 1

  • Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 (DOWNLOAD)  
  • Modul Ajar PPKn Kelas 2 (DOWNLOAD)  
  • Modul Ajar Matematika Kelas 2 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar PAIBP Kelas 2 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar PJOK Kelas 2 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Seni Musik Kelas 1 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Seni Rupa Kelas 1 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Seni Tari Kelas 1 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Seni Teater Kelas 1 (DOWNLOAD)


SEMESTER 2

  • Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 (DOWNLOAD)  
  • Modul Ajar PPKn Kelas 2 (DOWNLOAD)  
  • Modul Ajar Matematika Kelas 2 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar PAIBP Kelas 2 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar PJOK Kelas 2 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Seni Musik Kelas 1 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Seni Rupa Kelas 1 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Seni Tari Kelas 1 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Seni Teater Kelas 1 (DOWNLOAD)

DOWNLOAD JUGA PERANGKAT PEMBELAJARAN KELAS LAINNYA

Silahkan unduh Perangkat Pembelajaran Pada link di atas, lalu sesuaikan dengan Kearifan lokal masing-masing. 

Share:

Selasa, 05 Maret 2024

DOWNLOAD MODUL AJAR/RPP+ KELAS 1 REVISI 2021 KURIKULUM MERDEKA

Modul Ajar adalah salah satu jenis perangkat ajar dalam Kurikulum Merdeka yang dirancang secara lengkap dan sistematis sebagai panduan dan pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Perangkat ajar ini merupakan bentuk penerapan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran (CP) dan dilengkapi dengan langkah-langkah pembelajaran, rencana asesmen, hingga sarana yang dibutuhkan agar dapat menjalani pembelajaran yang lebih terorganisir. 

Mengingat pentingnya peranan Modul Ajar ini, maka harus disusun secara lengkap dan sistematis. Lengkap artinya sebuah modul ajar harus memuat semua komponen yang telah ditentukan, sedangkan sistematis berarti modul ajar harus disusun secara urut mulai dari pembukaan, isi materi, dan penutup sehingga memudahkan siswa belajar sekaligus memudahkan guru dalam menyampaikan materi. 

Modul Ajar yang tidak lengkap dan tidak sistematis akan menyebabkan guru kesulitan dalam meningkatkan efektivitas mengajar. Dampak ini juga dapat diterima siswa karena materi yang disampaikan guru tidak sistematis sehingga siswa pun kebingungan dalam memahami materi. 

Selain itu, Modul Ajar juga disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan siswa, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang. 

Komponen Modul Ajar

Pada saat menyusun Modul Ajar, guru harus memperhatikan komponen-komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunannya. Setiap komponen dalam Modul Ajar dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan pembelajaran. 

Selain itu, dalam penyusunan komponen Modul Ajar ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan guru dan mata pelajaran. 

Secara umum, modul ajar terdiri dari komponen sebagai berikut:

1. Informasi Umum

Dalam bagian informasi umum terdapat komponen:

  • Judul Modul Ajar
  • Pemilihan satuan dan jenjang pendidikan
  • Pemilihan Fase dan kelas
  • Pemilihan mata pelajaran
  • Deskripsi umum modul ajar
  • Identitas penulis modul

2. Capaian dan Tujuan Pembelajaran

Adapun komponen yang terdapat pada bagian capaian dan tujuan pembelajaran adalah:

  • Capaian Pembelajaran
  • Tujuan Pembelajaran dari keseluruhan Modul Ajar
  • Alur Tujuan Pembelajaran
  • Dimensi Profil Pelajar Pancasila

3. Detail Rancangan Penggunaan

Bagian detail rancangan penggunaan dalam Modul Ajar terdiri dari komponen:

Total alokasi Jam Pembelajaran (JP) dan jumlah pertemuan

Penentuan model belajar (daring, luring, campuran) Sarana Prasarana

Prasyarat Kompetensi

4. Detail Pertemuan

  • Pada bagian detail pertemuan, ada tiga komponen penting yang harus dimuat di dalamnya, yaitu:
  • Alokasi Jam Pembelajaran (JP) per pertemuan
Rincian Kegiatan Pembelajaran, yang disarankan terdiri dari:

  • Tujuan Pembelajaran, 
  • Indikator Keberhasilan, 
  • Pertanyaan Pemantik, 
  • Daftar perlengkapan ajar, 
  • Daftar lampiran materi pendukung, 
  • Langkah pembelajaran, 
  • Rencana asesmen, 
  • Rencana diferensiasi, 

Lampiran  atau Materi Pendukung dapat terdiri dari:

  • Referensi materi / media pembelajaran
  • Lembar kerja / Latihan / Asesmen
  • Instrumen Refleksi.

Kriteria Modul Ajar

Selain komponen, guru juga perlu memperhatikan kriteria yang harus dimiliki oleh sebuah Modul Ajar, yaitu:

1. Esensial

Modul ajar bersifat esensial artinya pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran bisa  diambil dari pengalaman belajar dan lintas disiplin.

2. Menarik, Bermakna, dan Menantang

Artinya, Modul Ajar dapat menumbuhkan minat belajar siswa serta melibatkan mereka secara aktif dalam proses belajar.  

Selain itu, Modul Ajar juga harus berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya sehingga tidak terlalu kompleks, tetapi juga tidak terlalu mudah untuk tahapan usia siswa sehingga siswa dapat mencapai Capaian Pembelajaran dengan baik. 

3. Relevan dan Kontekstual

Kriteria Modul Ajar berikutnya adalah relevan dan kontekstual. Ini artinya, Modul Ajar dapat terhubung dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh siswa sebelumnya, serta sesuai dengan konteks di waktu dan tempat siswa berada.

4. Berkesinambungan

Berkesinambungan berarti adanya hubungan atau keterkaitan alur kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan fase belajar siswa.

5. Penyajian

Dalam penulisan modul ajar, guru sebaiknya menggunakan bahasa dan visual yang sederhana, mudah dipahami, dan disajikan secara menarik. 

6. Kelengkapan

Kelengkapan berarti Modul Ajar memuat seluruh komponen yang dibutuhkan, mulai dari informasi umum, capaian dan tujuan pembelajaran, detail rancangan penggunaan, hingga detail pertemuan. 

Prinsip Dasar Penyusunan Modul Ajar

Sebelum membahas cara menyusun Modul Ajar, ada beberapa prinsip dasar penyusunan Modul Ajar yang perlu Bapak/Ibu guru perhatikan. Berikut prinsip-prinsip dasarnya yang dilansir dari laman PPG SIMPKB. 

  • Karakteristik, kompetensi dan minat peserta didik di setiap fase. 
  • Perbedaan tingkat pemahaman, dan variasi jarak (gap) antar tingkat kompetensi yang bisa terjadi di setiap fase. 
  • Melihat dari sudut pandang pelajar, bahwa setiap peserta didik itu unik.
  • Bahwa belajar harus berimbang antara intelektual, sosial, dan personal dan semua hal tersebut adalah penting dan saling berhubungan.
  • Tingkat kematangan setiap peserta didik tergantung dari tahap perkembangan yang dilalui oleh seorang peserta didik dan merupakan dampak dari pengalaman sebelumnya.

Cara Menyusun Modul Ajar

Setelah memahami setiap komponen, kriteria, dan prinsip penyusunan Modul Ajar, sekarang Bapak/Ibu guru sudah bisa menyusun modul Ajar. Berikut langkah-langkah penyusunannya. 

Menganalisis kondisi dan kebutuhan guru dan siswa berdasarkan latar belakang, serta sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah, sekaligus kemampuan dan kreativitas yang dimiliki oleh guru.

Mengidentifikasi dan menentukan dimensi Profil Pelajar Pancasila. Pada langkah ini, guru dapat memilih beberapa dimensi Profil Pelajar Pancasila yang paling memungkinkan untuk dikembangkan dalam pembelajaran. Misalnya, untuk materi Pancasila pada mapel PPKn, dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dipilih adalah berkebinekaan global dan bernalar kritis.

Menentukan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang akan dikembangkan menjadi Modul Ajar.

Menyusun Modul Ajar berdasarkan komponen yang tersedia. Pada langkah ini, guru juga bisa menambahkan komponen lain yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. 

Setelah Modul Ajar selesai disusun, guru dapat langsung menggunakannya dalam kegiatan pembelajaran. 

Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, guru dapat melakukan evaluasi mengenai efektivitas Modul Ajar dalam kegiatan pembelajaran sekaligus menentukan tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya.

Silahkan unduh Modul Ajar / RPP+ KELAS 1 REVISI 2021 Pada link di bawah ini, lalu sesuaikan dengan Kearifan lokal masing-masing : 


SEMESTER 1

  • Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 (DOWNLOAD)  
  • Modul Ajar PPKn Kelas 1 (DOWNLOAD)  
  • Modul Ajar Matematika Kelas 1 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar PAIBP Kelas 1 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar PJOK Kelas 1 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 1 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Seni Musik Kelas 1 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Seni Rupa Kelas 1 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Seni Tari Kelas 1 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Seni Teater Kelas 1 (DOWNLOAD)


SEMESTER 2

  • Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 (DOWNLOAD)  
  • Modul Ajar PPKn Kelas 1 (DOWNLOAD)  
  • Modul Ajar Matematika Kelas 1 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar PAIBP Kelas 1 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar PJOK Kelas 1 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 1 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Seni Musik Kelas 1 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Seni Rupa Kelas 1 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Seni Tari Kelas 1 (DOWNLOAD
  • Modul Ajar Seni Teater Kelas 1 (DOWNLOAD)


DOWNLOAD JUGA PERANGKAT PEMBELAJARAN LAINNYA


MODUL AJAR/ RPP KELAS LAINNYA:

Silahkan unduh Perangkat Pembelajaran Pada link di atas, lalu sesuaikan dengan Kearifan lokal masing-masing. 
Share:

Label